Sejarah dan Manfaat Senam Kegel

Senam kegel saat ini semakin populer terutama untuk kaum wanita dan pria yang menginginkan otot dasar panggul (pelvic floor muscle) menjadi lebih kuat. Otot ini sangat berperan aktif membantu proses pembuangan air kecil, menstabilkan organ reproduksi bahkan untuk meningkatkan kemampuan seksual.

Sejarah senam kegel pertama kali diperkenalkan tahun 1945 oleh Dr. Arnold Kegel Henry (24 Februari 1894 – 1981), seorang gynecologist yang juga asisten Profesor dari Ginekologi pada Keck School of Medicine dari USC sebagai latihan otot-otot panggul sebagai pengobatan non-bedah untuk relaksasi genital.

Selain itu, Kegel juga menciptakan perineometer (alat untuk mengukur kekuatan kontraksi dari otot dasar panggul). Dengan melakukan latihan kegel, otot-otot di sekitar organ reproduksi, yaitu otot PC atau pubokoksigeus ( otot untuk menahan buang air kecil) dilatih agar menjadi lebih kuat dengan cara mengontraksikan rektum dan uretra.

Manfaat Senam Kegel

Manfaat senam kegel lebih banyak dirasakan oleh kaum wanita daripada kaum pria. Oleh karena itu banyak sanggar senam, video dan sebagainya, memfokuskan senam ini untuk kaum wanita.

Beberapa manfaatnya adalah:

Memperkuat otot dasar panggul (pelvic floor muscle) dan otot PC (pubokoksigeus)

Mencegah keluar urine kecil atau kotoran saat seseorang batuk, bersin, mengedan atau mengangkat beban berat.

Mengurangi disfungsi ereksi

Membantu kemampuan untuk buang air besar, dan prolaps rektum.

Memudahkan proses melahirkan bayi, tanpa atau sedikit jahitan yang merobek jalan persalinan.

Mencegah munculnya wasir atau ambein.

Menambah kenikmatan hubungan pasangan suami istri.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, senam kegel harus dilakukan secara rutin dan teratur. Umumnya manfaat latihan kegel ini dirasakan setelah 4-6 minggu.

Disarankan dalam melakukan senam kegel tidak secara berlebihan maupun memaksakan diri. Mulai dengan santai, perlahan terlebih dahulu.

Sejarah dan Manfaat Senam Kegel – Kanal Informasi