Ada 2 tipe Investor menurut Robert T Kiyosaki seorang investor, usahawan, penulis dan motivator, yang ditulis pada buku best seller “Rich Dad And Poor Dad” (Ayah yang Kaya, Ayah yang Miskin). Mungin ada sedikit beda pandang antara Kiyosaki dengan Cipto Junaedy.
1. Tipe yang pertama dan paling umum adalah orang yang membeli investasi yang terpaket. Mereka menyebut outlet ritel, seperti perusahaan real estat atau broker saham atau perencana finansial, dan mereka membeli sesuatu. Bisa jadi itu adalah reksa dana, REIT, saham, atau surat-surat berharga. Ini adalah cara investasi yang sangat bersih dan sederhana. Sebuah contoh yang sangat mirip dengan seseorang yang pergi ke toko komputer dan membeli sebuah komputer langsung dari raknya.
2. Tipe kedua adalah investor yang menciptakan investasi. Investor ini biasanya memasang sebuah. transaksi, sangat mirip dengan orang-orang yang membeli komponen komputer dan merangkainya. Ini seperti pembiasaan. Saya tidak tahu sama sekali tentang merangkai komponen komputer. Tapi saya tahu cara merangkai dan menyatukan potongan-potongan peluang, atau tahu orang yang bisa melakukannya.
Tipe investor yang kedua inilah yang sangat mungkin merupakan investor profesional. Kadang dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyatukan semua potongan itu. Dan terkadang potongan itu tidak pernah datang bersama-sama. Oleh ayah saya yang kaya saya didorong untuk menjadi tipe investor yang kedua ini.
Adalah penting untuk belajar bagaimana menyatukan potongan-potongan itu karena di situlah ada kemenangan besar, dan kadang kekalahan besar jika gelombang pasang menghantam anda.
Tipe Investor Menurut Robert T. Kiyosaki
Jika anda ingin menjadi tipe investor kedua, anda perlu mengembangkan tiga keterampilan utama. Ini adalah keterampilan tambahan di samping keterampilan yang dituntut untuk menjadi cerdas secara finansial:
1. Bagaimana menemukan peluang yang dilewatkan oleh setiap orang. Anda melihat dengan pikiran anda apa yang dilewatkan oleh orang lain dengan mata mereka. Sebagai contoh, seorang teman membeli sebuah rumah tua yang kondisinya sangat jelek. Sungguh menyeramkan melihat rumah itu. Setiap orang bertanya-tanya mengapa dia membelinya. Apa yang dia lihat tetapi tidak kami lihat adalah bahwa rumah itu mempunyai empat kapling kosong ekstra. Dia menyadari itu dengan pergi ke sebuah title company (perusahaan yang meneliti surat-surat real estat untuk menentukan keabsahan sebuah properti). Setelah membeli rumah itu, dia meruntuhkannya dan menjual lima kapling itu kepada seorang pembangun dengan harga tiga kali lipat yang dia bayar saat membeli. Dia mendapat US$75,000 untuk kerja dua bulannya. Ini bukan uang yang banyak, tetapi ini jelas melebihi upah minimum, dan secara teknis tidak sulit.
2. Bagaimana mengumpulkan uang. Kebanyakan orang hanya pergi ke bank. Tipe investor kedua perlu mengetahui cara mengumpulkan kapital/modal, dan ada banyak cara yang tidak membutuhkan bank. Untuk mulai, saya belajar membeli rumah tanpa bantuan bank. Bukan soal rumahnya yang penting, tetapi keterampilan belajar mengumpulkan uang itulah yang tak ternilai.
Begitu sering saya mendengar orang mengatakan, “Bank tidak akan meminjamkan uang pada saya.” Atau “Saya tidak mempunyai uang untuk membelinya.” Jika anda ingin menjadi investor Tipe 2, anda perlu belajar bagaimana melakukan hal yang menghalangi kebanyakan orang itu.
Dengan kata lain, mayoritas orang membiarkan kurangnya uang mereka menghentikan diri mereka untuk melakukan transaksi. Jika anda dapat mengatasi rintangan itu, anda akan menjadi jutawan melampaui mereka yang tidak mempelajari keterampilan itu.
Robert Toru Kiyosaki adalah seorang penulis dan motivator juga seorang investor, pengusaha properti. Kiyosaki menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul Rich Dad, Poor Dad, Retire Young Retire Rich yang merupakan bagian dari seri buku-buku dan material lain tentang motivasi. Di Indonesia ada sosok Cipto Junaedy yang berprofesi sama.
Tipe Investor Menurut Robert T. Kiyosaki – Kanal Informasi